Selasa, 04 Agustus 2015

Alat Bantu USG untuk Ibu Hamil

Alat Bantu USG untuk Ibu Hamil - Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013, angka kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih sangat jauh dari target Millennium Development Goals (MDGs), yaitu 102 per 100.000 angka kelahiran hidup.

Sejumlah kasus kematian ibu dan bayi itu banyak terjadi di daerah terpencil. Bagaimana tidak, masyarakat di daerah terpencil sering kali tidak mendapat akses pelayanan kesehatan. Tidak ada dokter, tidak ada peralatan kesehatan yang memadai, atau bahkan tidak ada klinik maupun rumah sakit.

Guna menekan angka kematian ibu itu, GE Healthcare bekerja sama dengan Universitas Indonesia  melakukan program telemedicine menggunakan alat ultrasonografi (USG) portable.

President & CEO GE Healthcare's Sustainable Healthcare Solutions Business Terri Bresenham mengungkapkan, kondisi kandungan ibu hamil yang tergambar pada USG portable dapat ditransfer ke sistem Electronic Medical Records (EMR). Kemudian, dokter kandungan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dapat memberikan diagnosa pada ibu hamil melalui gambar yang didapat.

"Alat ini sangat mudah dibawa untuk di tempatkan di daerah yang belum memiliki akses teknologi pelayanan kesehatan," ujar Terri dalam acara GE Healthcare Innovation Forum di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Proses transfer data bisa menggunakan bluetooth dari USG Portable ke telepon genggam. USG portable memungkinkan para dokter maupun bidan mendatangi pasien langsung ke rumah-rumah karena sangat mudah dibawa ke mana pun dan beratnya hanya 2 kilogram. Alat ini juga bisa aktif dengan menggunakan baterai, mengingat di daerah terpencil sering kali belum terdapat listrik.

Sebagai langkah awal, program telemedicine akan diterapkan di Klinik satelit UI Depok, Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih, Puskesmas Cengkareng, dan Puskesmas Duren Sawit.

Harapannya, USG portable bisa digunakan di daerah terpencil dan menekan angka kematian ibu dan bayi. Meski demikian, mengatasi kematian ibu dan bayi tentunya membutuhkan kerja sama semua pihak.

Akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil maupun kepulauan harus ditingkatkan dengan pembangunan infrastruktur, penyebaran dokter yang merata, dan tersedianya alat kesehatan Alat Bantu USG untuk Ibu Hamil

Senin, 03 Agustus 2015

Manusia Butuh Tidur Berapa Jam

Manusia Butuh Tidur Berapa Jam - Anda tentu sudah tahu bahwa tidur sangat memengaruhi kondisi emosi, kesehatan keseluruhan dan nafsu makan. Berapa Manusia Butuh Tidur Berapa jamkah Anda tidur setiap hari? Jika jawabannya enam dan menurut Anda itu cukup, saatnya untuk memikirkannya kembali.

Tahun lalu, sleep advocate dan pemimpin redaksi Huffington Post, Arianna Huffington, merilis dalam blognya beberapa studi yang menyatakan bahwa tidur enam jam sehari selama dua minggu berturut-turut, tidaklah cukup. Orang yang melakukannya akan merasa kelelahan yang sama dengan mereka yang terjaga selama 48 jam penuh. Sayangnya, partisipan yang terbiasa tidur selama enam jam tidak sadar bahwa rasa lelah mereka disebabkan oleh waktu tidur yang tidak cukup.

Arianna tidak sendiri dalam argumennya. Analisa yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak FAST menunjukkan hasil yang sama. FAST adalah perangkat lunak yang dikembangkan militer Amerika Serikat untuk menganalisa pengaruh rasa lelah terhadap performa para tentara.

Dalam grafik FAST ditunjukkan bahwa relawan yang tidur enam jam setiap hari selama dua hari berturut-turut, pada pukul 3 sore efektivitasnya berkurang sebesar 19%, reaksi berkurang 24% dan menjadi tiga kali lebih lamban dalam bereaksi dibanding relawan yang tidur lebih dari enam jam.

Pertanyaan selanjutnya adalah jam berapa waktu yang paling baik untuk tidur? "Tidak ada yang disebut waktu yang tepat," kata Michael Breus , PhD, dokter spesialis tidur dan penulis buku Good Night: The Sleep Doctor’s 4-Week Program to Better Sleep and Better Health. Waktunya berbeda bagi setiap orang. Tapi ada formula yang akan membantu Anda menghitung waktu terbaik untuk tidur setiap malam.

"Rata-rata siklus tidur normal adalah 90 menit persesi dan manusia memiliki lima kali sesi tersebut. Ini artinya, kita semua membutuhkan tidur selama 90 menit dikali lima atau 7,5 jam setiap hari. Kebutuhan tidur setiap orang berbeda satu sama lain, tapi hanya sedikit alias tidak terlalu signifikan. Untuk menentukan waktu tidur yang tepat kita perlu menghitung mundur dari waktu bangun. Misal, Anda harus bangun pukul 6.30 pagi, artinya pada pukul 11 malam harusnya Anda sudah terlelap," jelas Breus.

National Sleep Foundation menyatakan, kurang tidur dapat menyebabkan sakit otot, kebingungan, tidak fokus, depresi, halusinasi, jadi pelupa, tremor terutama pada tangan,  sakit kepala, emosi tidak stabil, serta memicu nafsu makan berlebihan dan meng Manusia Butuh Tidur Berapa Jam